Tuesday, October 26, 2010

Sayembara Desain Rumah 2010 “RUMAH TAHAN GEMPA”


LATAR BELAKANG
Gempa bumi bukanlah sesuatu yang kita harapkan. Tetapi belakangan, bencana ini seolah terus mengusik kedamaian negeri kita tercinta. Dari mulai Lampung, Bengkulu, Aceh, Tasikmalaya, Jawa Tengah dan DIY, sampai NTT, sudah mengalami bencana ini. Selain memakan korban manusia, gempa ini juga meruntuhkan banyak bangunan.
Menurut ahli kebumian, wilayah Indonesia termasuk daerah yang rawan gempa karena posisinya terletak pada pertemuan 3 lempeng (patahan) bumi. Ini berarti semua daerah memiliki potensi gempa di kemudian hari tanpa terkecuali.
Pada beberapa kasus gempa, mayoritas korban mengalami luka atau meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan dinding atau atap bangunan. Artinya, faktor kekuatan bangunan ikut berpengaruh terhadap jumlah korban.
Faktor material dan struktur jelas berpengaruh pada ketahanan bangunan terhadap gempa. Struktur yang fleksibel dan dinamis, akan memberikan pergerakan yang dinamis pula saat terjadi guncangan. Demikian halnya dengan material yang digunakan. Semakin ringan material, akan semakin baik juga dalam meminimalisasi risiko rumah ambruk. Intinya, sesuatu itu harus dibangun dan didesain secara efektif dan tepat guna.

Sayembara Desain Rumah 2010 ini akan menggali berbagai ide dan invoasi kreatif dalam hal perancangan bangunan tahan gempa, dengan tetap memperhatikan aspek keindahan bangunan dan keserasian dengan lingkungan sekitar.
Yang dimaksud tahan gempa di sini, bukan berarti rumah atau bangunan yang tidak rusak sama sekali ketika terguncang gempa. Melainkan bangunan yang mampu bertahan terhadap guncangan atau tidak roboh seketika sewaktu terkena guncangan.
Harapannya, semoga hasil sayembara ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dan masyarakat luas dalam mendesain rumah yang berada di daerah rawan gempa atau berpotensi gempa.

PERMASALAHAN
Andra Wijaya (35 th) dan Yuanita Irsyanti (33 th) masih bisa mengingat dengan jelas bencana yang menimpa mereka dan keluarga. Gempa itu menghancurkan rumah orangtua mereka, yang juga tempat tinggal mereka dan kedua anaknya. Rumah yang menjadi kebanggaan akhirnya menjadi puing-puing belaka. Sedih, jelas terasa. Apalagi ayah Andra menjadi salah satu dari korban bencana gempa itu, karena tertimpa reruntuhan rumahnya.
Walaupun mengalami trauma, Andra sudah terlanjur merasa “terikat” dengan kota kelahiran yang telah membesarkan dirinya dan mempertemukannya dengan sang pujaan hati hingga lahirlah kedua buah hati mereka, Andri Sutanto Wijaya (10 th) dan Erika Puteri Wijaya (6 th). Pekerjaannya sebagai seorang dosen kesenian di salah satu universitas, juga membuatnya tak bisa meninggalkan kota ini. Begitupun dengan sang istri, yang berprofesi sebagai guru les piano, merasa bahwa kota tempatnya sekarang sudah menjadi bagian dari hidupnya.
Kini, Andra dan Yuanita ingin membangun rumah sendiri, memisahkan diri dari orangtua. Dengan pengalaman yang pernah dilaluinya, pasangan ini ingin membangun rumah yang memiliki risiko minimum terhadap gempa. Apalagi rumah yang dibangun masih berada di lokasi rawan gempa. Mereka ingin memberikan jaminan keselamatan terhadap anak-anaknya, dan tidak ingin kejadian lalu terulang pada keluarganya. Di luar masalah kekuatan, mereka tetap menginginkan rumah yang terlihat indah dan bisa mengakomodasi kebutuhan mereka.

DATA TAPAK
1. Lokasi di daerah rawan gempa yang ditentukan sendiri oleh peserta Sayembara.
2. Lokasi tapak ada di dekat perkampungan penduduk.
3. Ukuran lahan 8 m x 15 m.
4. Depan tapak adalah jalan berukuran 7 m, sedangkan kanan, kiri, dan belakang berbatasan dengan rumah tetangga.
5. Tinggi bangunan dan tinggi bangunan sekitarnya adalah 5 m (1 lantai, dari permukaan tanah ke puncak atap).
6. Garis Sempadan Bangunan = 4 m
7. Koefisien Dasar Bangunan = 60
8. Rumah menghadap ke arah barat.
9. Suhu rata-rata bulanan
a. Suhu rata-rata = 27° C
b. Suhu maksimum = 34° C
c. Suhu minimum = 24° C
10. Kelembapan rata-rata bulanan
a. Trimester 1 = 82%
b. Trimester 2 = 79%
c. Trimester 3 = 73%
d. Trimester 4 = 76%
11. Kecepatan angin bulanan = 3 Knot

ASPEK PENILAIAN
Ide dan inovasi desain, dengan tetap mempertimbangkan keindahan bangunan.
Logika struktur.
Optimalisasi penggunaan semen dan material modern non semen.
Kesesuaian desain bangunan dengan lingkungan sekitar, termasuk lingkungan alam (iklim, cuaca) dan kondisi sosial budaya masyarakat.
Presentasi hasil karya di hadapan juri (khusus untuk 5 finalis).

SYARAT DAN KETENTUAN
Peserta adalah mahasiswa S1 jurusan Teknik Arsitektur dan S1 jurusan Teknik Sipil yang masih terdaftar sebagai mahasiswa sampai Desember 2010.
Peserta sayembara adalah perorangan (bukan kelompok atau tim).
Gagasan desain adalah karya asli peserta dan belum pernah dipublikasikan dan diikutsertakan dalam lomba apapun.
Karya yang masuk tidak akan dikembalikan dan penyelenggara berhak mempublikasikan karya tersebut.

PENDAFTARAN
Pendaftaran hanya melalui e-mail sayembara@tabloidrumah.com dengan menyertakan nama, universitas, Nomor Induk Mahasiswa (NIM), telepon/handphone, alamat lengkap dan e-mail.
Pendaftaran ini tidak dipungut biaya (gratis).

PENYAJIAN
1. Karya disimpan dalam bentuk CD, yang berisi:
a) File identitas diri dalam format TXT yang meliputi nama lengkap, salinan kartu mahasiswa, salinan KTP, alamat lengkap, dan nomor telepon/handphone, dan alamat e-mail.
b) Penyajian karya berupa satu halaman file PDF, berukuran A1 (594 mm x 841 mm), portrait, berukuran maksimal 1 MB, yang memuat hal-hal berikut.
§ Konsep desain maksimal 200 kata yang ditulis dalam font Arial ukuran 14 dan ukuran 24 khusus untuk judul.
§ Gambar struktur bangunan (skala 1:100)
§ Rencana tapak (skala 1:100)
§ Tampak depan (skala 1:50)
§ Detail desain inovatif yang diunggulkan (skala 1:20 dan perspektif)
§ Perspektif eksterior dan massa bangunan
§ Perspektif interior sesuai kebutuhan
§ File asli setiap gambar yang disimpan dalam folder tersendiri. Setiap gambar disimpan dalam format JPG, berukuran A4 (210 mm x 297 mm), resolusi 300 dpi.
2. Halaman penyajian karya dicetak ke dalam 1 (satu) lembar kertas berukuran A3 (297 mm x 420 mm), yang ditempel di atas karton kaku.
3. Data peserta TIDAK dicantumkan ke dalam format PDF maupun lembar A3.
4. CD dimasukkan ke dalam amplop tertutup dan dikirim ke:

Sdri. Dian Evitani (Sekretariat Redaksi Tabloid RUMAH)
Gedung Kompas Gramedia
Jl. Raya Panjang No. 8A, Unit 1, Lt. 2
Kebon Jeruk, Jakarta 11530
Telp: (021) 5330150, 5330170
Ext. 33810, 33811, 33812


PENYERAHAN DOKUMEN
Dokumen harus sampai ke alamat redaksi paling lambat tanggal 31 Desember 2010 (cap pos).




JURI
Eko Prawoto (Arsitek)
Yuskar Lase (Dosen Teknik Sipil UI)
Irfan Hidayat (Redaksi Tabloid RUMAH)

MEKANISME PENJURIAN
Penjurian dilakukan dalam beberapa tahap
Pemilihan 20 nominator
Pemilihan 5 finalis
Presentasi 5 finalis di hadapan juri untuk menentukan pemenang
Karya-karya nomine, finalis, dan pemenang akan diumumkan di Tabloid RUMAH.
Pemenang Karya Favorit Pembaca dipilih dari 20 nominator melalui sms yang dikirim oleh pembaca Tabloid RUMAH.


HADIAH DAN PENGHARGAAN
Pemenang I, akan mendapatkan uang sebesar Rp 10 juta, plakat, dan piagam.
Pemenang II, akan mendapatkan uang sebesar Rp 7,5 juta, plakat, dan piagam.
Pemenang III, akan mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta, plakat, dan piagam.
Dua pemenang harapan masing-masing akan mendapatkan uang sebesar Rp 2,5 juta, plakat, dan piagam.
Pemenang Favorit Pembaca, akan mendapatkan uang sebesar Rp 1 juta.
TAMBAHAN:

20 nominator karya terbaik akan dibukukan dan dipublikasi.
5 finalis terbaik, selain karyanya dibukukan, juga akan diprofilkan secara khusus di Tabloid RUMAH.

courstesy of tabloid rumah

TIPS RUMAH YANG BERLOKASI DI DAERAH RAWANBANJIR

Sebenarnya ide untuk tulisan ini sudah terpikirkan sejak tahun 2007 lalu saat banjir besar melanda Jakarta. Tetapi banjir besar awal Februari tahun 2008 ini semakin menegaskan untuk saya segera membuat tulisan ini. Tulisan ini sebenarnya dimaxudkan untuk memberi jalan keluar bagi mereka yang rumahnya menjadi langganan banjir tetapi belum cukup dana untuk membeli rumah baru di lokasi yang bebas banjir.

1. Lantai
Banjir seringkali membuat masalah dengan naik atau terlepasnya keramik dari lantai. Karena itu saya menganjurkan lantai tidak perlu untuk dipasang keramik. Atau keramik sebaiknya dilepas sekalian. Dan lantai dirapikan dengan adukan acian semen ekspos saja. Memang dari segi warna tidak terlalu nyaman karena berwarna abu-abu tua. Saya justru teringat waktu saya masih anak-anak rumah salah seorang tetangga saya berlantai semen. Lantai semen semakin lama biasanya justru semakin mengkilap. Warna yang tidak menarik bisa diatasi dengan menggunakan warna cat dinding yang lebih terang. Bisa juga menggunakan semen warna hijau, kuning/krem, merah yang biasa digunakan sebagai campuran untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Tetapi saya sendiri belum yakin akan kekuatan semen2 berwarna ini. Seandainya ada yang lebih pakar ada baiknya berbagi di sini.

2. Dinding
Setelah banjir usai umumnya akan timbul tanda bekas ketinggian air pada dinding. Belum termasuk efek samping jamur pada dinding karena lembab. Karena itu saya menganjurkan untuk menggunakan cat kayu untuk finising pada dinding. Memang terdengar seperti lelucon milenium ini menganjurkan orang untuk menggunakan cat kayu yang tampilannya mengkilap/glossy. Tetapi saya menganjurkan ini karena cat kayu umumnya lebih mudah dibersihkan dan lebih tahan air ketimbang cat dinding biasa.
Atau bisa juga menggunakan cat untuk dinding bagian luar yang bersifat tahan cuaca. Meskipun penerapannya akan lebih mahal.
Kalau memang ada dana lebih bisa juga dilakukan pemasangan batu alam di dinding. Tetapi pilihannya terbatas karena yang bisa digunakan hanya batu paras, batu candi, batu palimanan. Penggunaan batu alam ini bisa juga sebagai variasi panel setengah dinding atau sebagai dinding fokus ruangan. Paling tidak ini untuk mengimbangi dan menyatukan desain dinding dengan lantai dari semen.

3. Plafon
Mudah-mudahan plafon rumah Anda tidak sampai terendam banjir. Tetapi seandainya memang terendam banjir mungkin ada baiknya untuk menggunakan konsep plafon terbuka yang mengekspos kuda-kuda atap. Dengan konsekuensi kuda-kuda atap harus difinising dengan cat kayu supaya tampil lebih enak dipandang mata.

4. Furniture
Saya menganjurkan untuk menggunakan furniture dari besi seperti besi tempa atau besi biasa yang difinising cat duco.
Penggunaan furniture dari besi atau besi tempa bisa untuk tempat tidur atau meja makan, neja kerja/belajar dan lainnya.
Selain besi tempa bahan alumunium bisa juga dijadikan pilihan untuk kursi makan, kursi tamu, armchair yang banyak dijual di toko2 alumunium saat ini. Harganya juga jauh lebih murah ketimbang perabotan yang terbuat dari besi dan besi tempa. Penggunaan sofa sebaiknya dipertimbangkan kembali. Atau bisa juga merancang sofa sendiri menggunakan besi tempa dan diberi bantalan busa yang dilapis kulit sintetis.
Untuk lemari pakaian lebih baik gunakan lemari plastik yang terdiri laci-laci seperti produk dari Lion Star. Saat ini desain laci-laci plastik semakin bertambah baik. Ada yang dirancang berwarna dan tampak seperti "kayu". Selain mudah dibersihkan plastik juga lebih tahan air. Alternatif lainnya adalah menggunakan lemari yang berangka pipa besi dan dibungkus sarung plastik. Itu lho lemari yang menggunakan ritsluiting untuk menutup "pintu"nya. Lemari-lemari yang biasa dibelikan untuk pembantu di rumah. Jangan meremehkan lemari sederhana seperti itu. Karena lemari seperti itu justru lebih tahan lama ketimbang lemari berbahan softboard & MDF. Soal tampilan bisa diatasi dengan menjahitkan sarung baru. Tetapi akhir2 ini saya sering mendapatkan lemari ini tampil dengan desain sarung yang lebih menarik seperti keluaran IKEA di Carrefour.
Untuk kasur sebaiknya gunakan kasur dari bahan busa ketimbang menggunakan kasur pegas.

5. Tips lainnya
Ada baiknya juga Anda selalu menyediakan kontainer beroda dari plastik dibawah tempat tidur Anda untuk menyimpan pakaian darurat atau selimut untuk berjaga2 karena banjir selalu datang dengan sangat cepat.
Penggunaan material alumunium atau plastik untuk kusen & pintu di dalam rumah juga bisa dipertimbangkan untuk mengganti kusen & pintu kayu yang mengembang karena menyerap air setelah banjir.


Konsep ini didesain sepenuhnya dengan pertimbangan penekanan pada aspek fungsional. Jadi kalau secara estetis materialnya terlihat murahan jangan terlalu pesimis. Dengan pemilihan warna yang tepat kesan murahan itu bisa diminimalisir.

Untuk arsitek, desainer, kontraktor lain yang ingin menyumbang saran & kritik tulisan ini bersifat terbuka. Jadi silahkan menuliskan saran atau kritik untuk membantu mereka yang rumahnya sering kebanjiran.

Sunday, October 24, 2010

UNDER THE STAIRS IDEAS







This pictures of my portfolio designs hopefully can enlight you getting some ideas for your understairs area in your home. Understairs area also can be used as your pantry, tv cabinet, dry garden, not just as an storage area. Even if you apply it as a storage area, you can design it so it will be look beautifully designed.

Friday, October 15, 2010

Grand Launching Fashion Sense with Elizabeth Wahyu




Grand Launching Fashion Sense as the First Recommended Store by Crystallized Swarovski Elements, and Elizabeth Wahyu's Book Launching.

We invited you to come and participate with our workshop. Get a chance to share the experience making the book kit together with Elizabeth Wahyu herself. Free workshop but limited seats. So we suggest you to make your RSVP right away.

This event start on 15th October 2010 - 17th October 2010
@ GRAND INDOSESIA west mall Lt.UG no.18

For workshop agenda and further information, please contact Dani or Yuni at 021-2358 0931.
Or simply send us a message on FB, format:
Name:
Contact

Elizabeth Wahyu

Elizabeth Wahyu was born March 20th , 1974 in Jakarta, Indonesia. In 1995 she graduated from Loyola Marymount University, Los Angeles California major in International Business with minor in Marketing. From 1995 – 1998 worked for the family business in trading and manufacturing field, emphasizing on general goods and chemicals.

Married in 1998 with Ricky Leon and move back to USA she learned and explore the art of polymer clay and other art & craft that she always passionate about. Until 2001 with one daughter, Emily B.Leon the family decided to go back to Jakarta, Indonesia. Back in Jakarta in 2001,Elizabeth had the idea to apply her expertise in Polymer clay by opening an art school. This is the dream job of a new mom, having flexible time and doing the things she loves and enjoy. The school flourish and in December 2001 just with a sudden urge Elizabeth wanted to learn about beads jewelry to add for the classes. Every time one product / sample is finished, it ended up sold to the students or customers. Orders also flows from word of mouth marketing, so Elizabeth improve her making jewelry not only to beads but with combination with polymer clay, swarovski crystals and pearls as well exposing to semi precious stones and other odd material to combine as accessories.

All techniques and designs are made by her and learned by book and experience only. She has no formal education in fashion / jewelry field.Since there’s no space to contained the products and customer, in October 2002 Elizabeth opened her first accessories boutique in Kemang, Jakarta and the company with the designers name started. Until April 2005, Elizabeth had maintained 6 other outlets including : one boutique in Mal Kelapa Gading III, in Metro Department stores ( Plaza Senayan and Pondok Indah ), Masari Boutique ( Plaza Indonesia & Plaza Senayan ) and Taman Anggrek Mall. Future outlet to be open on November 2005 is at Nicole Edwards Department Store, Jakarta and Bali. Until today Elizabeth has not join any competition Internationally, but her designs are valued by local media ( magazines and television ) by giving award as Inspiring woman of the year and featured in major fashion and lifestyle magazines regularly. International recognition was made from Swarovski, who invited Elizabeth Wahyu as one of the designers to join Spring / Summer Trend 2006 in Hong Kong Jewelry Exhibition in April 2005. Right now her goal is exploring to many different kind of materials, designs and market. Meanwhile, improving the quality product and strengthening her position in local and international market.


courtesy of www.elizabethwahyu.com, my-fashionsense.com, my-fashionsense asia garment

Monday, October 11, 2010

ROOM BY ROOM exhibition @ ALUN ALUN INDONESIA, JAKARTA




ROOM BT ROOM exhibtion 2010, Gallery Alun Alun Indonesia, Grand Indonesia Shopping Town, West Mall Level 3, Jakarta

An exhibition of 15 chambers of idea by young interior & product designers. Presented by Aptidati & Alun Alun Indonesia. Media partner by Living etc Indonesia magazine.

They are:

1. Abie Abdillah
2. Afini Dwinastary
3. Agustinus Hutabarat & Khrisnani Oetari Warroka
4. Angie Parameswari, Dayu Fatsy Asyari, Ruslan Hanafi
5. Ariani Kuntari, Indra Hadiansyah, Yunus Adhimukti
6. Aurora Rintya Ayuningrum, Raka Gemma Maulid, Kartika Chandra Nurmala
7. Esa Anggita S, Ivan Christianto, Iqra Firdausy, Mitra Tobing
8. Fitri Vidyawati
9. Mohhamad Lutfie
10. Novita Napitupulu
11. Ranggi Achdiat & Randy Permana Dahlan
12. Saskia Pratiwi
13. Sofwan Softwo
14. Theodora Janenita
15. Tri Pratiwi Handayani


"HAPPENING GATHERING"
October ,22nd 2010 at 07:30 pm - 10:00 pm
(at 07:30- 08:30 pm invitation only) and the rest is yours
there will be the designer gathering , bands, and lots of cheers !!


Exhibition
starts October,11th, 2010 - October, 31th, 2010
at 10:00 am - 10:00 pm

contact info:
08112209200 (tripang)
roombyroom@yahoo.com