Monday, August 24, 2009
SUMMER BREEZE
Musim panas selalu membawa kesegaran baru, semangat baru. Membuat suasana hati yang cerah dengan harapan baru. Kali ini saya persembahkan inspirasi dekorasi untuk musim panas kali ini.
Friday, August 21, 2009
INSPIRATION FOR RAMADHAN
Bulan Ramadhan telah tiba. Ramadhan di penghujung musim panas kali ini memberikan inspirasi untuk penataan dekorasi dan meja makan yang segar. Paduan antara warna turunan hijau yang Islami dan kesegaran kuning dari musim panas, semoga membuat Anda semakin bersemangat menjalani puasa. Selamat menjalankan ibadah puasa
Thursday, August 20, 2009
A Restaurant
This one was a client project that I helped with the project drawings. Supposed to be this glorious beautiful but at the end the owner changed her tought.
Tuesday, August 18, 2009
Changing Contact Number
Due to an incident today that made me lost my phones.
I announce that since tonight the contact number has been changed
from 021-71102801
temporarily
into
081808023525.
I announce that since tonight the contact number has been changed
from 021-71102801
temporarily
into
081808023525.
Monday, August 17, 2009
Indonesian Heritage Inspiration
Celebrating Indonesian Independence Day with Indonesian Heritage for your home.
Sebuah komposisi yang terinspirasi dari warisan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Dari batik hingga rotan. Dari melati hingga bambu. Dari tradisional hingga kolonial dan kontemporer.Rotan, bambu dan kayu jati telah lama menjadi sumber bahan baku untuk pembuatan mebel dan berbagai pelengkap dekorasi interior. Sementara batik menjadi inspirasi dekorasi dengan penerapannya yang versatile, mulai dari kain hingga kayu, lukisan hingga keramik. Melati yang banyak menjadi perhiasan pengantin Jawa menjadi inspirasi untuk menyegarkan ruangan.
Friday, August 7, 2009
MOODBOARD - ORIENTAL INFLUENCE
Moodboard adalah komposisi gambar-gambar yang akan digunakan sebagai referensi desain yang akan diwujudkan. Moodboard akan mengungkapkan gambaran awal bagaimana suasana, warna dan tema yang akan diwujudkan. Moodboard kali ini adalah salah satu yang akan digunakan untuk proposal desain sebuah apartemen di kawasan Kuningan. Moodboard ini bertema Oriental Influence. Dengan inspirasi dari China dan Japan style. Dipadukan untuk mendapatkan sentuhan China yang lebih kontemporer dengan pengaruh kesederhanaan Japan.
Sunday, August 2, 2009
Memodifikasi Gaya Desain Khas Oriental Koran Sindo Rabu, 09/04/2008
Dalam artikel di Koran Sindo Rabu, 09/04/2008 saya menjadi salah satu narasumber. Berikut petikannya.
BUDAYA China mewarisi kekayaan yang melimpah hingga seantero dunia.Arsitektur dan desain interiornya pun turut mendunia.Gaya desain ini pun bisa diadopsi ke dalam hunian di Indonesia.
Kebudayaan dari dataran China meninggalkan jejak yang hingga kini masih dapat dijumpai di belahan dunia mana pun.Tradisi yang dipegang kuat oleh bangsa Tionghoa menampilkan sesuatu yang khas dan tentu saja unik pastinya.
Budaya nenek moyang yang selalu terjaga bisa dilihat dengan masih banyaknya bangunan khas Oriental di China, tak terkecuali di Indonesia. ”Arsitektur khas Oriental, yang notabene berasal dari dataran China,pada dasarnya adalah arsitektur tradisional berornamen atau berhias,” jelas arsitek Probo Hindarto.
Contohnya seperti hiasan pada dinding, pintu, dan jendela yang didasarkan pada mitos dan kepercayaan bangsa Tionghoa. Ornamen yang ada beragam, dari ornamen geometris, motif tanaman, hingga binatang. ”Kalau dari segi desain interior, gaya Oriental ditandai dengan penggunaan material kayu,kertas pelapis dinding dan warna yang dominan merah, cokelat tua atau emas,” tandas desainer interior Timothy Iddo Malachi yang akrab disapa Timmy.
Gaya ukiran dalam interior khas Oriental biasanya berbentuk ukiran seperti naga dan singa. Bunga lotus pun kerap digunakan sebagai motif ukiran ataupun lukisan. Lantas,mengingat bangsa China melestarikan budayanya secara kuat di mana pun mereka berada, arsitektur khas Oriental juga tampak di Indonesia dari elemen-elemen tertentu. Contohnya, atap khas China,warna-warna mencolok seperti merah, biru, dan kuning, atau penggunaan patung naga sebagai wujud kepercayaan masih muncul dalam rumah masyarakat Indonesia keturunan.
”Meskipun dalam penggabungan dua arsitektur berbeda ini (perpaduan Indonesia dan China), biasanya karakter arsitektur Tionghoa yang penuh warna dan hiasan menjadi berkurang,bahkan sebagian besar atau keseluruhan hilang,” tambah Probo dari Astudio. Pendapat senada datang dari Timmy.
”Pengolahannya dalam desain interior, misalnya hanya pada penerapan penggunaan warna, aksesori interior,mebel, dan panel divider.” Misalnya,warna-warna netral dipadu dengan warna- warna kuat.Warna merah ada pada satu area dinding saja sebagai aksen.Atau warna merah pada sarung bantal, karpet,atau kain sofa gorden.
”Gawanganatau kongliong juga sering digunakan sebagai penyambung antarruang tanpa menggunakan pintu yang berbentuk bulat seperti bulan purnama,”ujar Timmy. Menurut Probo yang berdomisili di Malang, material alami seperti batu-batuan, kayu, tanah, banyak digunakan. Material biasanya ditampilkan ‘’jujur’’ dengan tidak dicat. Misalnya,warna tanah liat untuk genting,warna kayu untuk kolom kayu.
”Mengombinasikan gaya Oriental dengan unsur desain modern malah akan menyenangkan,” sarannya. ”Tak perlu mengolah seluruh ruangan.Fokuskan pada beberapa hal saja, yang lain dibiarkan lebih sederhana dan modern agar lebih menonjolkan elemen-elemen Oriental karena kekontrasannya,” pungkas Timmy dari Igloodesigndecor.
Anda dapat menyertakan elemen interior seperti lampu dengan desain modern atau seperangkat kursi dan meja makan bergaya Ming. Tentu saja lilin-lilin merah, hiasan dinding semacam baju cheongsam yang digantung di dinding, keramik-keramik China, lonceng angin, atau lampion. ’’Tapi dipajang beberapa saja justru menarik perhatian sehingga kita akan merasakan kesannya,” tambah Timmy mantap.
”Anda juga dapat menyandingkan pernak-pernik aksesori Oriental dengan aksesori bergaya etnis Jawa karena karakter hiasannya agak mirip,”saran Probo yang juga mengelola situs arsitektur dan desain interior.
Tak Harus dengan Fengsui
PARTISI, Partisi bermotif bunga khas negara tirai bambu terlihat cantik sebagai background sudut ruang.
DALAMmendesain ruangan bernuansa China, langsung tebersit apa harus menggunakan perhitungan fengsui? ”Semuanya dikembalikan pada penghuni rumah apakah perlu menggunakan fengsui atau tidak,” ucap Timmy.
Namun, akan lebih baik jika menggunakan perhitungan fengsui. Ini akan menyebabkan tak hanya tampilannya yang Oriental, tapi juga dalam penataan ruangnya. Namun, seiring modernisasi pola pikir masyarakat, banyak yang tidak lagi menggunakan fengsui, secara sebagian bahkan seluruh desain ruangannya.
”Tapi tak jarang, masyarakat pribumi menggunakan perhitungan fengsui untuk menata ruang rumah. Hal ini menunjukkan pengaruh arsitektur Oriental bagi masyarakat pribumi di Indonesia,” ungkap Probo mantap. Menurut Timmy, yang pernah menyelesaikan proyek desain interior bergaya Oriental, gaya Oriental ini lebih abadi dan mudah diadaptasikan tanpa harus terkesan kuno.
Di samping itu, saat ini banyak kain atau wallpaper bermotif bambu atau bunga semacam lili, peoni, dan lotus yang memperkuat nuansa Orientalnya. ”Semuanya harus terlihat proporsional jangan sampai terkesan berlebihan.” Mengingat gaya hidup modern yang mementingkan segi praktis, adaptasi dan modifikasi gaya khas Oriental ini jauh lebih baik agar segala sesuatunya lebih sederhana dan tidak repot dalam perawatannya. (wida/rizky adelia/MG-14)
BUDAYA China mewarisi kekayaan yang melimpah hingga seantero dunia.Arsitektur dan desain interiornya pun turut mendunia.Gaya desain ini pun bisa diadopsi ke dalam hunian di Indonesia.
Kebudayaan dari dataran China meninggalkan jejak yang hingga kini masih dapat dijumpai di belahan dunia mana pun.Tradisi yang dipegang kuat oleh bangsa Tionghoa menampilkan sesuatu yang khas dan tentu saja unik pastinya.
Budaya nenek moyang yang selalu terjaga bisa dilihat dengan masih banyaknya bangunan khas Oriental di China, tak terkecuali di Indonesia. ”Arsitektur khas Oriental, yang notabene berasal dari dataran China,pada dasarnya adalah arsitektur tradisional berornamen atau berhias,” jelas arsitek Probo Hindarto.
Contohnya seperti hiasan pada dinding, pintu, dan jendela yang didasarkan pada mitos dan kepercayaan bangsa Tionghoa. Ornamen yang ada beragam, dari ornamen geometris, motif tanaman, hingga binatang. ”Kalau dari segi desain interior, gaya Oriental ditandai dengan penggunaan material kayu,kertas pelapis dinding dan warna yang dominan merah, cokelat tua atau emas,” tandas desainer interior Timothy Iddo Malachi yang akrab disapa Timmy.
Gaya ukiran dalam interior khas Oriental biasanya berbentuk ukiran seperti naga dan singa. Bunga lotus pun kerap digunakan sebagai motif ukiran ataupun lukisan. Lantas,mengingat bangsa China melestarikan budayanya secara kuat di mana pun mereka berada, arsitektur khas Oriental juga tampak di Indonesia dari elemen-elemen tertentu. Contohnya, atap khas China,warna-warna mencolok seperti merah, biru, dan kuning, atau penggunaan patung naga sebagai wujud kepercayaan masih muncul dalam rumah masyarakat Indonesia keturunan.
”Meskipun dalam penggabungan dua arsitektur berbeda ini (perpaduan Indonesia dan China), biasanya karakter arsitektur Tionghoa yang penuh warna dan hiasan menjadi berkurang,bahkan sebagian besar atau keseluruhan hilang,” tambah Probo dari Astudio. Pendapat senada datang dari Timmy.
”Pengolahannya dalam desain interior, misalnya hanya pada penerapan penggunaan warna, aksesori interior,mebel, dan panel divider.” Misalnya,warna-warna netral dipadu dengan warna- warna kuat.Warna merah ada pada satu area dinding saja sebagai aksen.Atau warna merah pada sarung bantal, karpet,atau kain sofa gorden.
”Gawanganatau kongliong juga sering digunakan sebagai penyambung antarruang tanpa menggunakan pintu yang berbentuk bulat seperti bulan purnama,”ujar Timmy. Menurut Probo yang berdomisili di Malang, material alami seperti batu-batuan, kayu, tanah, banyak digunakan. Material biasanya ditampilkan ‘’jujur’’ dengan tidak dicat. Misalnya,warna tanah liat untuk genting,warna kayu untuk kolom kayu.
”Mengombinasikan gaya Oriental dengan unsur desain modern malah akan menyenangkan,” sarannya. ”Tak perlu mengolah seluruh ruangan.Fokuskan pada beberapa hal saja, yang lain dibiarkan lebih sederhana dan modern agar lebih menonjolkan elemen-elemen Oriental karena kekontrasannya,” pungkas Timmy dari Igloodesigndecor.
Anda dapat menyertakan elemen interior seperti lampu dengan desain modern atau seperangkat kursi dan meja makan bergaya Ming. Tentu saja lilin-lilin merah, hiasan dinding semacam baju cheongsam yang digantung di dinding, keramik-keramik China, lonceng angin, atau lampion. ’’Tapi dipajang beberapa saja justru menarik perhatian sehingga kita akan merasakan kesannya,” tambah Timmy mantap.
”Anda juga dapat menyandingkan pernak-pernik aksesori Oriental dengan aksesori bergaya etnis Jawa karena karakter hiasannya agak mirip,”saran Probo yang juga mengelola situs arsitektur dan desain interior.
Tak Harus dengan Fengsui
PARTISI, Partisi bermotif bunga khas negara tirai bambu terlihat cantik sebagai background sudut ruang.
DALAMmendesain ruangan bernuansa China, langsung tebersit apa harus menggunakan perhitungan fengsui? ”Semuanya dikembalikan pada penghuni rumah apakah perlu menggunakan fengsui atau tidak,” ucap Timmy.
Namun, akan lebih baik jika menggunakan perhitungan fengsui. Ini akan menyebabkan tak hanya tampilannya yang Oriental, tapi juga dalam penataan ruangnya. Namun, seiring modernisasi pola pikir masyarakat, banyak yang tidak lagi menggunakan fengsui, secara sebagian bahkan seluruh desain ruangannya.
”Tapi tak jarang, masyarakat pribumi menggunakan perhitungan fengsui untuk menata ruang rumah. Hal ini menunjukkan pengaruh arsitektur Oriental bagi masyarakat pribumi di Indonesia,” ungkap Probo mantap. Menurut Timmy, yang pernah menyelesaikan proyek desain interior bergaya Oriental, gaya Oriental ini lebih abadi dan mudah diadaptasikan tanpa harus terkesan kuno.
Di samping itu, saat ini banyak kain atau wallpaper bermotif bambu atau bunga semacam lili, peoni, dan lotus yang memperkuat nuansa Orientalnya. ”Semuanya harus terlihat proporsional jangan sampai terkesan berlebihan.” Mengingat gaya hidup modern yang mementingkan segi praktis, adaptasi dan modifikasi gaya khas Oriental ini jauh lebih baik agar segala sesuatunya lebih sederhana dan tidak repot dalam perawatannya. (wida/rizky adelia/MG-14)
DESAIN INTERIOR RUMAH DI KAWASAN RAWAN BANJIR
Ide tulisan ini terinspirasi dari menyaksikan rumah-rumah terendam banjir di sekitar lingkungan saya. Tulisan ini sebenarnya dimaxudkan untuk memberi jalan keluar bagi mereka yang rumahnya menjadi langganan banjir tetapi belum cukup dana untuk membeli rumah baru di lokasi yang bebas banjir.
1. Lantai
Banjir seringkali membuat masalah dengan naik atau terlepasnya keramik dari lantai. Karena itu saya menganjurkan lantai tidak perlu untuk dipasang keramik. Atau keramik sebaiknya dilepas sekalian. Dan lantai dirapikan dengan adukan acian semen ekspos saja. Memang dari segi warna tidak terlalu nyaman karena berwarna abu-abu tua. Saya justru teringat waktu saya masih anak-anak rumah salah seorang tetangga saya berlantai semen. Lantai semen semakin lama biasanya justru semakin mengkilap. Warna yang tidak menarik bisa diatasi dengan menggunakan warna cat dinding yang lebih terang. Bisa juga menggunakan semen warna hijau, kuning/krem, merah yang biasa digunakan sebagai campuran untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Tetapi saya sendiri belum yakin akan kekuatan semen2 berwarna ini. Seandainya ada yang lebih pakar ada baiknya berbagi di sini.
2. Dinding
Setelah banjir usai umumnya akan timbul tanda bekas ketinggian air pada dinding. Belum termasuk efek samping jamur pada dinding karena lembab. Karena itu saya menganjurkan untuk menggunakan cat kayu untuk finising pada dinding. Memang terdengar seperti lelucon milenium ini menganjurkan orang untuk menggunakan cat kayu yang tampilannya mengkilap/glossy. Tetapi saya menganjurkan ini karena cat kayu umumnya lebih mudah dibersihkan dan lebih tahan air ketimbang cat dinding biasa.
Atau bisa juga menggunakan cat untuk dinding bagian luar yang bersifat tahan cuaca. Meskipun penerapannya akan lebih mahal.
Kalau memang ada dana lebih bisa juga dilakukan pemasangan batu alam di dinding. Tetapi pilihannya terbatas karena yang bisa digunakan hanya batu paras, batu candi, batu palimanan. Penggunaan batu alam ini bisa juga sebagai variasi panel setengah dinding atau sebagai dinding fokus ruangan. Paling tidak ini untuk mengimbangi dan menyatukan desain dinding dengan lantai dari semen.
3. Plafon
Mudah-mudahan plafon rumah Anda tidak sampai terendam banjir. Tetapi seandainya memang terendam banjir mungkin ada baiknya untuk menggunakan konsep plafon terbuka yang mengekspos kuda-kuda atap. Dengan konsekuensi kuda-kuda atap harus difinising dengan cat kayu supaya tampil lebih enak dipandang mata.
4. Furniture
Saya menganjurkan untuk menggunakan furniture dari besi seperti besi tempa atau besi biasa yang difinising cat duco.
Penggunaan furniture dari besi atau besi tempa bisa untuk tempat tidur atau meja makan, neja kerja/belajar dan lainnya.
Selain besi tempa bahan alumunium bisa juga dijadikan pilihan untuk kursi makan, kursi tamu, armchair yang banyak dijual di toko2 alumunium saat ini. Harganya juga jauh lebih murah ketimbang perabotan yang terbuat dari besi dan besi tempa. Penggunaan sofa sebaiknya dipertimbangkan kembali. Atau bisa juga merancang sofa sendiri menggunakan besi tempa dan diberi bantalan busa yang dilapis kulit sintetis atau berbahan sunbrella, kain tahan cuaca panas dan hujan.
Untuk lemari pakaian lebih baik gunakan lemari plastik yang terdiri laci-laci seperti produk dari Lion Star. Saat ini desain laci-laci plastik semakin bertambah baik. Ada yang dirancang berwarna dan tampak seperti "kayu". Selain mudah dibersihkan plastik juga lebih tahan air. Alternatif lainnya adalah menggunakan lemari yang berangka pipa besi dan dibungkus sarung plastik. Itu lho lemari yang menggunakan ritsluiting untuk menutup "pintu"nya. Lemari-lemari yang biasa dibelikan untuk pembantu di rumah. Jangan meremehkan lemari sederhana seperti itu. Karena lemari seperti itu justru lebih tahan lama ketimbang lemari berbahan softboard & MDF. Soal tampilan bisa diatasi dengan menjahitkan sarung baru. Tetapi akhir2 ini saya sering mendapatkan lemari ini tampil dengan desain sarung yang lebih menarik seperti keluaran IKEA di Carrefour.
Untuk kasur sebaiknya gunakan kasur dari bahan busa ketimbang menggunakan kasur pegas.
5. Tips lainnya
Ada baiknya juga Anda selalu menyediakan kontainer beroda dari plastik dibawah tempat tidur Anda untuk menyimpan pakaian darurat atau selimut untuk berjaga2 karena banjir selalu datang dengan sangat cepat.
Penggunaan material alumunium atau plastik untuk kusen & pintu di dalam rumah juga bisa dipertimbangkan untuk mengganti kusen & pintu kayu yang mengembang karena menyerap air setelah banjir.
Konsep ini didesain sepenuhnya dengan pertimbangan penekanan pada aspek fungsional. Jadi kalau secara estetis materialnya terlihat murahan jangan terlalu pesimis. Dengan pemilihan warna yang tepat kesan murahan itu bisa diminimalisir.
1. Lantai
Banjir seringkali membuat masalah dengan naik atau terlepasnya keramik dari lantai. Karena itu saya menganjurkan lantai tidak perlu untuk dipasang keramik. Atau keramik sebaiknya dilepas sekalian. Dan lantai dirapikan dengan adukan acian semen ekspos saja. Memang dari segi warna tidak terlalu nyaman karena berwarna abu-abu tua. Saya justru teringat waktu saya masih anak-anak rumah salah seorang tetangga saya berlantai semen. Lantai semen semakin lama biasanya justru semakin mengkilap. Warna yang tidak menarik bisa diatasi dengan menggunakan warna cat dinding yang lebih terang. Bisa juga menggunakan semen warna hijau, kuning/krem, merah yang biasa digunakan sebagai campuran untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Tetapi saya sendiri belum yakin akan kekuatan semen2 berwarna ini. Seandainya ada yang lebih pakar ada baiknya berbagi di sini.
2. Dinding
Setelah banjir usai umumnya akan timbul tanda bekas ketinggian air pada dinding. Belum termasuk efek samping jamur pada dinding karena lembab. Karena itu saya menganjurkan untuk menggunakan cat kayu untuk finising pada dinding. Memang terdengar seperti lelucon milenium ini menganjurkan orang untuk menggunakan cat kayu yang tampilannya mengkilap/glossy. Tetapi saya menganjurkan ini karena cat kayu umumnya lebih mudah dibersihkan dan lebih tahan air ketimbang cat dinding biasa.
Atau bisa juga menggunakan cat untuk dinding bagian luar yang bersifat tahan cuaca. Meskipun penerapannya akan lebih mahal.
Kalau memang ada dana lebih bisa juga dilakukan pemasangan batu alam di dinding. Tetapi pilihannya terbatas karena yang bisa digunakan hanya batu paras, batu candi, batu palimanan. Penggunaan batu alam ini bisa juga sebagai variasi panel setengah dinding atau sebagai dinding fokus ruangan. Paling tidak ini untuk mengimbangi dan menyatukan desain dinding dengan lantai dari semen.
3. Plafon
Mudah-mudahan plafon rumah Anda tidak sampai terendam banjir. Tetapi seandainya memang terendam banjir mungkin ada baiknya untuk menggunakan konsep plafon terbuka yang mengekspos kuda-kuda atap. Dengan konsekuensi kuda-kuda atap harus difinising dengan cat kayu supaya tampil lebih enak dipandang mata.
4. Furniture
Saya menganjurkan untuk menggunakan furniture dari besi seperti besi tempa atau besi biasa yang difinising cat duco.
Penggunaan furniture dari besi atau besi tempa bisa untuk tempat tidur atau meja makan, neja kerja/belajar dan lainnya.
Selain besi tempa bahan alumunium bisa juga dijadikan pilihan untuk kursi makan, kursi tamu, armchair yang banyak dijual di toko2 alumunium saat ini. Harganya juga jauh lebih murah ketimbang perabotan yang terbuat dari besi dan besi tempa. Penggunaan sofa sebaiknya dipertimbangkan kembali. Atau bisa juga merancang sofa sendiri menggunakan besi tempa dan diberi bantalan busa yang dilapis kulit sintetis atau berbahan sunbrella, kain tahan cuaca panas dan hujan.
Untuk lemari pakaian lebih baik gunakan lemari plastik yang terdiri laci-laci seperti produk dari Lion Star. Saat ini desain laci-laci plastik semakin bertambah baik. Ada yang dirancang berwarna dan tampak seperti "kayu". Selain mudah dibersihkan plastik juga lebih tahan air. Alternatif lainnya adalah menggunakan lemari yang berangka pipa besi dan dibungkus sarung plastik. Itu lho lemari yang menggunakan ritsluiting untuk menutup "pintu"nya. Lemari-lemari yang biasa dibelikan untuk pembantu di rumah. Jangan meremehkan lemari sederhana seperti itu. Karena lemari seperti itu justru lebih tahan lama ketimbang lemari berbahan softboard & MDF. Soal tampilan bisa diatasi dengan menjahitkan sarung baru. Tetapi akhir2 ini saya sering mendapatkan lemari ini tampil dengan desain sarung yang lebih menarik seperti keluaran IKEA di Carrefour.
Untuk kasur sebaiknya gunakan kasur dari bahan busa ketimbang menggunakan kasur pegas.
5. Tips lainnya
Ada baiknya juga Anda selalu menyediakan kontainer beroda dari plastik dibawah tempat tidur Anda untuk menyimpan pakaian darurat atau selimut untuk berjaga2 karena banjir selalu datang dengan sangat cepat.
Penggunaan material alumunium atau plastik untuk kusen & pintu di dalam rumah juga bisa dipertimbangkan untuk mengganti kusen & pintu kayu yang mengembang karena menyerap air setelah banjir.
Konsep ini didesain sepenuhnya dengan pertimbangan penekanan pada aspek fungsional. Jadi kalau secara estetis materialnya terlihat murahan jangan terlalu pesimis. Dengan pemilihan warna yang tepat kesan murahan itu bisa diminimalisir.