Mengirimkan kue sebagai tanda terima kasih kepada relasi bisnis yang telah membantu kemajuan usaha merupakan sesuatu yang alami. Hantaran penganan kepada relasi bisnis, sahabat, dan keluarga sudah menjadi tradisi yang manis. Terutama saat menyambut perayaan Imlek yang semakin mendekat, mengirimkan hantaran berupa penganan tentu menjadi penanda manisnya hubungan yang telah terjalin sekian lama.
Salah satu penganan alternatif selain kue keranjang untuk dikirimkan adalah Golden Klappertaart. Berasal dari penganan tradisional Manado, Golden Klappertaart telah mengalami penyesuaian dengan inspirasi budaya Tionghoa.
Ditempatkan di loyang bundar, dengan rona keemasan yang berasal dari taburan keju, yellow raisin serta orange peel. Siluet berbentuk lingkaran merupakan simbol dari kesinambungan, persatuan, serta kebulatan tekad. Warna keemasan mempunyai makna kemakmuran.
Berbagi Golden Klappertaart bersama relasi, sahabat, kerabat dalam menyambut tahun baru berarti berbagi harapan, doa serta kebulatan tekad untuk bersatu secara utuh menyongsong kemakmuran yang berkesinambungan.g membuat Golden Klappertaart berbeda adalah inspirasi dari budaya Tionghoa dengan memasukkan salah satu unsur dalam Klappertaart, misalnya rona emas yang terinspirasi dari mata uang Cina kuno . Sementara taburan orange peel terinspirasi dari buah jeruk simbol dari hasil bumi serta kemakmuran.