Delapan Februari 2017, ternyata menjadi salah satu hari penting bagi Klappertaart Online. Padahal sebulan sebelumnya, saya sempat kecewa karena orderan 400 cupcake batal dari salah satu jasa kredit dibatalkan. Tuhan bekerja menurut waktuNya. Sampai hari ini pun saya takjub. Seandainya pesanan itu jadi, tidak mungkin saya dapat hadir dalam seleksi Festival Jajanan Bango atas undangan mas Arie Parikesit dan Kelanarasa.
Saya baru dihubungi sehari sebelumnya, tanggal tujuh Februari. Sedikit waktu untuk mempersiapkan Klappertaart yang membuat saya dikenal selama hampir enam tahun terakhir ini.
Awalnya biasa saja, tapi pada akhirnya menjadi berdebar-debar. Melihat peserta-peserta lainnya, dengan hidangan-hidangan yang tak diragukan lagi kelezatannya, tentu membuat hati sedikit ciut. Percaya diri bagus, tapi terlalu percaya diri tentu membuat kejatuhan.
Apalagi harus berhadapan dengan tiga juri, diantaranya mas Arie Parikesit dan mantan juri Masterchef Indonesia, Chef Degan. Saya merasa seakan klappertaart saya akan diuji juri-juri Masterchef.
Mendapat nomor urut enam, akhirnya saya masuk. Mempresentasikan apa itu Klappertaart. Menjelaskan perjalanan saya membuat Klappertaart Online. Bagaimana saya mampu membuat Klappertaart saya berbeda dengan kompetitor lainnya. Mendengar Chef Degan memuji Klappermisu saya. Menyaksikan Klappertaart saya menjadi rebutan diantara para panitia.
Puji Tuhan banyak yang memuji Klappertaart saya.
Dan akhirnya Klappertaart Online berhasil masuk seleksi 20 besar startup kuliner Nusantara.
Mohon doa dan dukungannya agar Klappertaart Online lolos ke dalam 10 besar supaya bisa berlaga di Festival Jajanan Bango 2017 pada 6 dan 7 Mei nanti ya.
Amin!