Friday, January 25, 2013

Kue Lumpur

Bulan lalu gagal ikutan gelaran Aku Cinta Masakan Indonesia bertema tempe. Bulan ini berhubung dapat kesempatan dan bisa, meski keduluan dengan peserta lain yang membawa Klappertaart. Akhirnya saya bertugas membawa Kue Lumpur. Karena tema ACMI bulan ini adalah 30 Ikon Kuliner Nusantara. Selain Klappertaart tentunya ada Kue Lumpur yang lebih menyerupai Klappertaart versi kering karena sama-sama bisa diisi kelapa.
Bedanya kalau Klappertaart kering tidak menggunakan kentang seperti kue lumpur. Teksturnya juga lebih rapat dibandingkan klappertaart kering.
Cara membuatnya tidak sulit juga. Saya yang baru pertama membuatnya meski tidak bisa disebut sukses, namun lumayanlah. Resepnya sih saya pakai dari Bogasari, tapi dari percobaan pertama ini rasanya perlu ditambahkan porsi gulanya, garam, dan pandan serta vanili. Untuk pertama kali mencoba, rasanya porsi resep ini terlalu banyak, karena bisa menghasilkan 36-40 kue lumpur. Berikut adalah resep aslinya, yang menurut saya kurang manis, kurang gurih, dan kurang bercitarasa pandan serta vanilinya.
Bahan:
- 500 gr tepung terigu Segitiga Biru
- 250 gr kentang yang dikukus dan dihaluskan
- 850 ml santan cair
- 250 gr margarine yang dicairkan
- 4 butir telur ayam
- 250 gr gula pasir
- ½ sdt garam
- ½ sdt vanili
- daging dari1 buah kelapa muda
- kismis secukupnya
Cara membuat Kue Lumpur :
1. Dalam wadah, campurkan telur, gula dan vanili lalu kocok hingga rata selama 10 menit.
2. Kemudian masukkan kentang dan aduk kembali hingga rata.
3. Jika sudah, campurkan terigu sedikit demi sedikit kedalam adonan sambil diaduk hingga rata.
4. Kemudian, tuang santan, garam, dan margarine cair lalu aduk kembali hingga rata.
5. Panaskan cetakan khusus kue lumpur dan olesi dengan margarin. 6. Setelah panas, tuang adonan dalam cetakan dan masak selama 1-2 menit.
7. Tambahkan kelapa muda dan kismis pada kue lumpur yang setengah matang dan masak kembali selama 2-3 menit atau hingga bagian atas kue sudah mulai padat.
8. Angkat, lalu sajikan.
Tips Membuat Kue Lumpur:
1. Saring adonan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam cetakan untuk menambah tekstur lembut pada kue.
2. Cetakan kue lumpur dapat diganti dengan cetakan cup cake dan dipanggang dalam durasi waktu yang sama.
Tips dari Om William Wongso:
1. Kentang bisa diganti labu, ubi atau tape.
2. Untuk hasil lebih mengembang adonan bisa didiamkan 2 jam (terfermentasi) sebelum dipanggang dalam oven.

Thursday, January 10, 2013

JALAN-JALAN KE TANGERANG bagian 1.

Belakangan ini seiring dengan kunjungan anggota keluarga besar dari luar kota/pulau hingga negara, membuat saya harus berpikir lebih kreatif untuk membawa mereka melakukan kegiatan jalan-jalan. Memang kalau ditilik jalan-jalan ke mal bukanlah sesuatu yang dapat dianggap sebagai ide yang kreatif. Bahkan cenderung malas. Tapi jujur saja dengan kondisi Jakarta yang semakin macet, saya yang tinggal di pinggiran Jakarta, tepatnya di luar Jakarta sih. Domisili saya adalah Tangerang, bukan Tangerang Selatan, tapi masuk Tangerang Kota. Tapi saya bukan di tengah atau pusat kota Tangerang. Saya ini orang pinggiran, orang perbatasan antara Tangerang dan Jakarta. Bahkan area tempat tinggal saya merupakan perbatasan antara Tangerang Kota dengan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, bisa ditambahkan juga Tangerang Selatan.

Sejujurnya saya sendiri masih kagum dengan kondisi kanal dan sungai Cisadane di Tangerang. Dibandingkan dengan sungai Ciliwung yang membelah Jakarta, sungai Cisadane bahkan kanal yang membelah Tangerang Kota bisa dikategorikan jauh lebih bersih. Memang airnya tidak bening. Tapi toh sungai yang membelah Singapura yang terkenal bersih sekalipun juga tidak bening airnya. Jadi maksud saya tuh sungai Cisadane 10 12 dengan sungai yang membelah Singapura. Bedanya di Singapura bantaran sungainya dimanfaatkan untuk tempat makan dan bisnis. Sementara sungai Cisadane yang membelah dari Tangerang Selatan hingga Tangerang Kota belum dimanfaatkan sejauh itu. Bahkan sebagian besar masih merupakan bagian bantaran sungai yang asli, alami.

Tangerang Kota beruntung karena memiliki bandara international, yang sayangnya lebih dikenali sebagai bandaranya Jakarta ketimbang Tangerang. Meski saya baru tahu dari sejarah bahwa pembangunan bandara Soekarno Hatta itu oleh Tommy Soeharto membuat kanal-kanal yang berfungsi mengatur air di Tangerang dan dikerjakan sejak jaman Belanda menjadi tidak berfungsi hingga menimbulkan kebanjiran serta mubazir. Ya begitulah segala sesuatu memang ada segi positif dan negatifnya. Lewat Tangerang berdatangan sejumlah besar turis mancanegara, domestik, pebisnis. Dampak ekonomi dari bandara tentu cukup berarti bagi pendapatan daerah.

Yang membanggakan adalah pemerintah daerah Tangerang Kota, dibawah kepemimpinan Wahidin Halim ternyata cukup sukses membuat perubahan pada wajah Tangerang Kota. Sejauh pengetahuan saya melalui jalan-jalan di perkampungan kecil, sebagian besar telah dipasang dengan blok beton, conbloc. Puskesmas cukup terawat. Dan yang lebih penting, bagi warga tidak mampu diberikan akses untuk pengobatan gratis. Kesaksian ini bukan dibuat-buat oleh pemkot Tangerang, tapi saya adalah saksi hidup untuk kenyataan ini.

Rumah Sakit Kusta Sitanala yang sekarang telah berubah menjadi Rumah Sakit Umum Sitanala, merupakan salah satu fasilitas berobat yang ternama. Almarhumah Putri Diana dari Inggris pernah berkunjung dan membesuk pasien-pasien kusta di rumah sakit ini. Luar biasa kan keberanian dan kasihnya Putri Diana ini?

Salah satu peninggalan terkenal yang terdapat di Tangerang adalah Pasar Lama Tangerang. Jika Tangerang Selatan terkenal dengan Pasar Modern Serpong, maka Tangerang Kota memiliki Pasar Lama yang sepertinya memiliki kehidupan yang diturunkan sejak jaman dahulu hingga menarik minat food blogger, culinary enthusiasts bahkan pakar kuliner seperti William Wongso sekalipun. Jika Anda mengikuti akun twitter maupun instagram dari Om William, tentu akan menyadari beberapa kali beliau membahas tentang Pasar Lama Tangerang dengan foto mulai dari komoditi yang dijual di sana hingga kondisi kehidupan pasarnya sendiri..

Selain pasar, yang juga terkenal dari Tangerang adalah klentengnya. Tentang ini akan dibahas di tulisan berikutnya. Foto-foto akan diperbaharui kemudian.

Wednesday, January 9, 2013

Thank You 2012, Welcome 2013 - (Timmy Malachi)

MIMPI 2012 SEMOGA TETAP MENJADI KENYATAAN SEMANIS KLAPPERTAART DI 2013


Mengenang kembali tahun 2012, saya teringat kegamangan saya di awal periode itu. Kegamangan akankah usaha saya membuka toko kue online dapat terus berlanjut. Usaha yang dirintis baru beberapa bulan, semenjak awal puasa tahun 2011. Stagnasi ataupun degradasi jumlah pesanan setiap kali sesudah perayaan hari-hari besar agama merupakan sesuatu yang mampu membuat keteguhan hati untuk menekuni usaha berjualan kue secara online ini sedikit goyah.

Sebenarnya berjualan kue bukanlah sesuatu yang baru buat saya. Sejak kuliah saya pernah berjualan kue dengan menitipkan sejumlah kue ke gerai-gerai yang ada di kampus. Saat itu saya belum memiliki kendaraan bermotor sendiri. Internet belum memasyarakat.

Sekarang tentu saja kondisinya berbeda. Saya sudah memiliki kendaraan berupa sepeda motor hasil kerja saya sendiri serta mobil diesel warisan almarhum ayah. Dengan kemajuan dunia internet, sesungguhnya lebih mudah bagi saya untuk berjualan kue tanpa harus repot memikirkan biaya sewa ruangan, pemeliharaan ruangan dan lain-lain. Namun usaha berjualan kue online tetap membutuhkan ruang agar dapat berlangsung ajeg.

Sesungguhnya adalah mimpi saya agar usaha toko kue online dengan ciri khas Klappertaart dan segala sesuatu berasal dari kelapa ini dikenal lebih luas. Namun rasanya tidak mudah supaya hal ini tercapai.
Tapi toh mimpi saya ini terwujud. Padahal saya merasa kerja keras justru tak menghasilkan terwujudnya mimpiku itu. Saya yakin terwujudnya mimpi ini tak lebih karena “kebetulan”, karena ada tangan Tuhan yang bekerja dibalik semua itu.


Saya beruntung karena kue andalan saya, Klappertaart, diendorse oleh selebtwit, buzzer yang juga penulis sinetron hit Putih Abu-Abu, buku laris The Not So Amazing Life of aMrazing, yaitu Alexander Thian.

Berkat Alex, Klappertaart saya dikenal oleh penulis wisata, jurnalis Erza St, penulis biografi dan novelis kenamaan Alberthiene Endah, editor dan penulis Windy Ariestanty. Dari Windy-lah kemudian Celebrity Chef Indonesia, Bara Pattiradjawane, merasakan nikmatnya Klappertaart-ku dan memujinya melalui twitter. Saat membaca tulisan twitter Bara tentang Klappertaart kreasiku, hati ini rasanya ingin meledak.
Berkat jaringan pertemanan Erza ST, Klappertaart-ku yang sebenarnya dipesan oleh orang lain, malah dirasakan oleh seorang kritikus makanan di sejumlah media nasional berbahasa Inggris, Ve Handojo. Bahkan beliau memuji penganan andalan toko kue online ku ini. Rasanya seperti mimpi, karena sulit sekali mendapat pengakuan dari kritikus makanan ternama seperti beliau.

Berkat food blogger, Michelle Walewangko, Klappertaart saya mulai dikenal di kalangan pecinta makanan Indonesia. Hingga akhirnya usaha Klappertaart saya dikenal oleh penyelenggara acara kuliner ternama, Kelana Rasa. Di bulan Mei, Klappertaart Online, lewat Kelana Rasa sebagai penyelenggara acara, diundang untuk mengisi gerai pada perhelatan ulang tahun ke-55 Astra International. Rasanya bagaikan mimpi mendapat kesempatan langka seperti itu. Karena lewat ajang yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah itu, saya dapat mempelajari bagaimana mengelola gerai makanan, menjaga stok dan suplai agar gerai tak terlihat kosong sehingga tetap menarik pengunjung untuk datang dan membeli produk.

Puncak dari pencapaian saya dalam berjualan kue secara online itu adalah toko kue saya mendapat liputan dari majalah Pastry & Bakery. Liputan tentang toko kue online saya itu dicetak di setengah halaman pada edisi November 2012 lalu. Sungguh merupakan suatu publikasi yang mahal nilainya, yang saya sendiri merasa belum mampu untuk beriklan setengah halaman di majalah tersebut.

Sungguh pencapaian-pencapaian di sepanjang tahun 2012 itu terasa bagai mimpi yang menjadi kenyataan jika saya kenang saat ini. Bukan hal yang mudah, tapi ternyata tercapai dengan sendirinya oleh tangan Tuhan lewat orang-orang yang sangat berjasa dalam perkembangan toko kue online-ku. Rasanya tak cukup rasa terima kasih buat Tuhan dan mereka itu.

Setelah semua pencapaian di tahun 2012 itu, saya sempat berpikir adakah yang lebih baik dari semua pencapaian yang telah lalu itu. Mampukah saya mencapai hasil yang lebih baik? Itu pertanyaan saya. Namun saya tetap memiliki harapan agar di tahun 2013 ini semua usaha saya mengembangkan toko kue online berjalan dengan baik. Mendapat publikasi yang lebih baik lagi sehingga kesadaran akan kehadiran toko kue saya dengan penganan Klappertaart bisa lebih berkembang di masyarakat luas. Selain itu saya juga memiliki mimpi agar di tahun ini, ada gerai-gerai berupa kedai kopi yang mau membeli putus Coffe Klappertaart kreasi saya untuk dijual di tempat mereka. Bahkan saya bermimpi ada hotel-hotel yang mau menerima saya sebagai rekanan penyuplai klappertaart untuk acara pernikahan di tempat mereka. Selain itu saya juga berencana melanjutkan kegiatan menulis saya yang telah setahun terbengkalai. Semoga semua mimpi ini dapat tercapai di 2013 dengan pertolongan Tuhan. Amin. Termasuk memenangkan tas persembahan dari Gammara Leather serta Gagas Media dan Bukune :).  


GagasMedia: http://gagasmedia.net
Gammara Leather: http://gammaraleather.com

Monday, January 7, 2013

SENI BERBURU DISKON

Pernahkah mengunjungi hajatan diskon tengah malam, tapi pulang dengan tangan hampa atau barang belanjaan yang minim? Saya pernah! Beberapa kali hal itu terjadi karena pesta diskon itu diselenggarakan di tanggal tua, sementara gajian masih harus menunggu awal bulan. Penyebab lainnya adalah seringkali harga barang setelah diskon masih terasa mahal. Atau jenis barang yang mengalami penurunan harga tidak sesuai incaran atau kebutuhan saya.

Beberapa kali mengalami kekecewaan membuat saya justru mengadakan pengamatan kecil-kecilan. Umumnya pengisi ruang-ruang di sejumlah mal terkemuka adalah beberapa merek ternama. Umumnya potongan harga yang diberikan tergolong seragam.

Jadi bagaimana bisa mendapatkan label kelas menengah dengan harga yang jauh lebih miring?

Beruntunglah mereka yang tinggal di kawasan sub urban Jakarta. Bagi mereka penduduk sejumlah kota satelit pendukung Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor, lebih mudah untuk mendapatkan barang-barang mode dengan harga diskon yang lebih miring. Di kawasan kota satelit lebih mudah menemukan mal kelas B, dimana gerai-gerai fesyen memberikan potongan harga lebih besar. Mengapa? Teori saya karena label-label tersebut perlu menjàga citra sekaligus omzet melalui berjualan di mal-mal terkemuka. Sementara itu tujuan yang hendak dicapai lewat memberikan potongan harga yang sangat miring adalah menghabiskan stok lama. Pengalaman saya mendapatkan kemeja yang dirilis saat lebaran lalu seharga 400 ribu pada sejumlah mal terkemuka di akhir tahun hanya dengan membayar 79 ribu rupiah saja di salah satu mal kecil di Tangerang.

Begitu banyak gerai factory outlet tapi hanya sedikit yang betul-betul outlet pabrik resmi. Agak sulit menemukan factory outlet yang resmi dari brand lokal ternama. Sulit bukan berarti tidak bisa atau tidak ada kan? Saya menemukan factory outlet resmi dari sebuah merek menengah yang cukup dikenal di kawasan Duren Sawit. Harga kaus yang dijual resmi di sejumlah pusat perbelanjaan senilai 150-200ribu. Tapi di factory outlet tersebut dengan potongan harga saya cukup membayar 60 ribu saja. Sementara jika Anda berkunjung ke Bandung sempatkan diri untuk berkelana ke Kawah Putih. Dalam perjalanan menuju ke sana Anda akan menemukan factory outlet produsen busa spons yang sudah digunakan mobil-mobil Jepang dan diekspor ke negeri Sakura itu. Bukan berarti gerai tersebut hanya menjual busa. Anda akan menemukan kasur, bantal, bedcover, kantung tidur dengan harga jauh lebih miring daripada di pusat perbelanjaan ternama.

Sementara untuk berbelanja elektronik dengan harga miring dan garansi resmi cobalah mengecek harga di hypermarket. Terkadang Anda akan dikejutkan dengan menemukan harga yang lebih murah daripada harga pasaran. Saya menemukan harga sebuah pemutar CD dari merek asal Jerman di sebuah hypermarket lebih murah 100 ribu rupiah dibandingkan dengan sebuah jaringan toko elektronik.

Selamat berburu discount hunter!

Sunday, January 6, 2013

Happy (belated) New Year

Selamat tahun baru 2013 kami ucapkan bagi semua pengunjung dan pelanggan Klappertaart Online. Semoga di tahun baru ini memberi kesempatan dan pengalaman baru bagi kita semua.