Friday, March 27, 2015

Cake Tape Hujan Coklat



Berawal dari pesanan cake coklat untuk salah satu petinggi pada salah satu bank swasta terbersit untuk membuat cake tape bagi teman saya, Ali Muharram, pemilik Makaroni Ngehe.

Kebetulan Makaroni Ngehe akan merayakan ulang tahun kedua. Dan teman saya itu memang sudah mengidamkan cake tape sejak 2 minggu sebelumnya. Saya belum sempat membuatnya.

Saya kemudian terpikir untuk membuat cake tape di perayaan hari jadi Makaroni Ngehe. Tapi tentu saja sebuah cake tape tak bisa hanya tampil polos dengan taburan keju di atasnya.

Sebenarnya saya bukanlah penggemar keju. Saya suka kastengels pasti, tapi keju di atas cake atau roti bukan kegemaran saya.

Kebetulan saya sedang kerajinan membuat ganache. Serius deh, coklat itu bahan kue kiriman dari surga untuk umat manusia. Saya membuat ganache untuk cake ulang tahun petinggi bank swasta itu. Hasilnya? Beberapa yang menikmati cake coklat dengan ganache, tak berhenti mencolek ganache yang tersisa. Bayangkan cake dengan dark coklat berlumur coklat ganache. Dobel coklat, dobel kenikmatannya. Seperti multiple orgasme, ehm, foodgasme tepatnya.

Cake tape saya bukanlah berangkat dari resep kue bolu. Saya memodifikasi resep sendiri. Maklum jiwa kreatif tak dapat dibendung. Hasilnya jika cake tape aslinya memiliki tekstur yang lembut. Maka cake tape resep modifikasi saya, teksturnya lembut membelai lidah hingga lumer dalam mulut. Ditambah dengan krim dan coklat ganache, rasanya? Nirwana dalam membelai lidah di dalam mulut. Rasa tape dan coklatnya saling melengkapi.

Sempurna.

Penasaran?

Pesan di WA/SMS 08892505753.


posted from Bloggeroid

Wednesday, March 18, 2015

BOOK CAKE



Sebenarnya saya harus berterima kasih kepada sahabat saya, Oki, saat pertama kali membuat kue berbentuk buku ini. Berkat pesanan kue dari Oki-lah saya mendapat kesempatan untuk berkreasi membuat kue berbentuk buku dengan posisi terbuka.

Seperti biasa saya melakukan riset terlebih dulu dari desain hingga proses pembuatannya. Ternyata tak mudah. Meski bukan berarti tak bisa dikerjakan. Saya mulai berburu loyang yang sesuai ukuran untuk sebuah kue kotak berukuran 20x15 cm. Yang saya inginkan adalah supaya tak terlalu banyak adonan terbuang untuk menyesuaikan dengan bentuk buku terbuka yang saya kehendaki. Akhirnya saya memutuskan membuat dengan dua buah loyang brownie yang masing-masing berukuran 10x30 cm. Jika dipotong dua dan ditumpuk akan menghasilkan bentuk berukuran 10x15cm dengan tinggi 8 cm. Sempurna.

Saya memilih membuat kue beledu merah. Ehm sebenarnya yang benar itu beledu atau beludru ya? ;-) Red Velvet buatan saya ini memang laris manis baik di rumah maupun di antara pelanggan Klappieluvrs. Terutama karena krim yang terasa ringan karena tidak menggunakan krim keju.

Untuk pengerjaan akhir saya melapisi kue dengan fondant. Untuk tulisan di atas buku berhubung budget terbatas, saya memilih memadukan antara fondant dengan kertas edible yang ditulisi dengan tinta edible. Hasilnya memang masih sangat sederhana. Saya hanya menghias ukiran yang menunjukan lembaran-lembaran buku dengan menguaskan bubuk perak edible. Tapi saya cukup puas dengan hasilnya. Sayang berhubung selesainya malam, hasil foto pun seadanya.

Tapi berkat kue buku Oki dengan foto seadanya ini, pesanan kue berbentuk buku kemudian berdatangan. Kue buku ini dipesan untuk perayaan ulang tahun. Umumnya untuk mereka yang sudah berusia dewasa. Pesanan kedua datang untuk perayaan ulang tahun salah seorang pendeta, sehingga menyerupai bentuk Alkitab yang terbuka. Dilanjutkan dengan pesanan untuk seorang pegawai kantor pajak.

Saat Natal pun datang pesanan kue berbentuk buku dengan tema Natal dari salah seorang pelanggan. Menarik sekali berkreasi dengan kue berbentuk buku dengan beragam tema.

Kalau Anda berminat bisa menghubungi saya di 08892505753 baik sms atau whatsapp. Pengerjaan kue berbentuk buku ini tidak bisa dikerjskan dengan terburu-buru. Jadi pemesanan sebaiknya dilakukan seminggu lebih awal.

Terima kasih. Ditunggu lho pesanan Klappieluvrs.











posted from Bloggeroid

Sunday, March 15, 2015

(THE NOT) MARVELOUS MARCH



March seems like so not marvelous for me personally. It's kinda sad, heart breaking I guess. This earlier March I remember I received notifications on Facebook of two friends birthdays that had passed away couple years ago. That brought back a memory that it's not two of my friends that had gone. In fact there are three of them.

Tough one of them doesnt have birthday on March. But I always remember that March is the month that I found him commited suicide on detikcom. Kinda a sad, that he always talk about it since the last December before he commited suicide in early February. He sent me sms, saying good bye and sorry, I never tought he was serious about commited suicide. Altough I was kinda worried that time since that I couldnt send him a reply. A month later, on March, I saw a post on his friend's blog, and it was like a slap on my face. I wish I could something to prevent him doing it. The thing that made me felt so sorry was he hung himself in his bedroom and no one of his next door knew what had happened until couple days after.

And the other one found dead in his bedroom too. We never know what really had happened to him. I guess DBD had killed him.

Another friend died because his family didnt know what his desease really was. He suffered because of HIV+. During that time there were no BPJS. Altough after he died I found out that our goverment had medication program for those poor people who got infected of HIV+, long before BPJS exist. But we are not well informed about it. Since HIV and AIDS are considered as something worse than cancer, we have to keep ODHA, people with HIV+, as top secret. When we, his friends, found out what his disease was, it was already too late. His condition decreasing immediately, he got into comma, and died. It was kinda sad and heart breaking burial. We, his friends, should have helped him more but we couldnt.

And the list is increasing this March.

I lost a good friend, a chef of Mandarin Oriental, mas Ahmad Fajar, that I could share about baking during my early time in starting this business. He never told me that he was a chef on that five star hotel. That's proving that he was very humble. You can check it out on his facebook wall. How many people, friends, that he only knew online from twitter etc was mourning for his dead. Tough we never met up, he really left a good impression in my mind. Rest in peace, mas Fajar. You'll be in our hearts.

Lastly, my lovely beloved dog, Kezon, passed away on Friday morning. He left me speechless. My heart is trully breaking. Kezon, you are irreplaceable. I heart you.

posted from Bloggeroid