Belakangan ini dari pesta pernikahan di rumah di kampung hingga ke balai pertemuan yang bertempat di gedung-gedung megah sekalipun, ada fenomena memasang banner bergambar pasangan pengantin di samping meja penerima tamu.
Banner yang biasanya digunakan untuk kepentingan komersial, menjadi trend pada pesta pernikahan belakangan ini. Entah siapa yang pertama kali mencetuskan ide murahan ini.
Memang lebih murah membuat banner ketimbang foto kanvas untuk dipajang di samping meja penerima tamu. Tapi kesannya malah menjadi murahan. Daripada tak mampu membayar foto kanvas, saya lebih menyarankan untuk tak memasang banner sekalian. Lagipula tidak harus foto kanvas bukan. Cetak foto biasa juga bagus asal dibingkai dengan apik. Yang murah belum tentu tidak bisa tampil mewah. Prinsipnya adalah 'nothing looks cheap on me'.
Selain terkesan murahan, citra banner sebagai alat promosi komersial, alat jualan, itu terlalu kuat.
Sekarang bayangkan di meja penerima tamu, Anda mengisi buku tamu. Setelah itu menyelipkan amplop angpao ke dalam kotak. Di samping meja penerima tamu terdapat banner pasangan pengantin. Yang ada di dalam benak pikiran saya kok malah seperti akan menonton pertunjukkan komersial sebuah pesta pernikahan yang dilakoni sepasang pengantin yang tergambar di dalam banner tersebut. Ketimbang hadir dalam suatu pesta pernikahan yang sakral dan hangat. Banner tersebut malah mengurangi kesan sakral pesta pernikahan itu dengan menampilkan kesan seperti di bioskop. 'Now Playing Wedding Ceremonial of ....." Bayar tiketnya di kotak angpao.
Banner for your wedding is a big NO NO!!
Thanks for sharing. บาคาร่า
ReplyDeleteบาคาร่า
บาคาร่า
บาคาร่า
Cool post. บาคาร่า
ReplyDeleteบาคาร่า
บาคาร่า