Friday, June 20, 2014

The Journey to My First Wedding Cake part 2



Melanjutkan kisah tentang perjalanan menuju kue pengantin perdana di bagian satu. Sedikit membutuhkan waktu lebih lama karena kesibukan membuat pesanan.

Awalnya saya masih bimbang dalam menentukan jenis pelapis, penutup kue. Antara menggunakan cream cheese, buttercream, atau fondant.

Tapi untuk jenis kuenya, saya sudah melakukan riset dengan google tentang jenis kue yang menurut perkiraan saya yang amatir ini bakal memberikan struktur kue bertingkat yang kuat.

Pilihan saya untuk dasar kuenya, Carrot Cake. Kue Wortel ini punya tekstur yang padat. Saya sih mikirnya kalau padat akan kuat menahan kue di atasnya. Maklumlah masih awam, jadi banyak kekuatiran kalo cake-nya bakal ambles, turun kalau ditumpuk.

Padahal sih, saya sudah melakukan riset bagaimana membuat kue bersusun bertingkat. Termasuk soal dowel yang digunakan untuk menyangga kue di atas kue. Ternyata dowel bisa digantikan dengan sedotan besar yang biasa dipakai untuk minuman dengan bubble. Terima kasih untuk mbak Rusiana dari toko kue Lowids di Bintaro Sektor 9 yang tak pernah bosan dijadikan narasumber untuk tips membuat kue.

Awalnya saya berpikir kalau menumpuk kue, saya harus menggunakan alas kue dari plywood tipis yang biasa dibungkus kertas alumunium itu. Ternyata menurut mbak Rusi, tidak perlu. Bahkan sampai 3 susun kue pun masih tergolong aman dengan sponge cake.

Hmmm, padahal saya belum tertarik menggunakan sponge cake. Ada juga yang menganjurkan saya menggunakan kue Lapis Surabaya. Duh padahal saya bukan penggemar Lapis Surabaya. Apalagi Lapis Surabaya yang dibalut Buttercream. Yang ada kan eneg rasanya karena manis dan berminyak. Ya maaf-maaf saja kalau saya masih belum bisa menemukan kue khas Indonesia yang dapat dipadukan dengan Buttercream. Namanya juga masih amatir.

Lantas apa saya menggunakan Buttercream?

Jawabannya tidak.

Mengapa?

Karena pesta nikahnya diadakan di luar ruangan, bertema pesta kebun. Saya kuatir Buttercream-nya meleleh karena panasnya Bekassie. Agak lebay mungkin ya? Tapi ya namanya belum berpengalaman, saya tidak berani ambil resiko kue pengantin perdana rusak hanya karena salah pilih krim pelapis kue. Artinya pakai cream cheese pun tidak. Well, pakai sih cream cheese, tapi hanya untuk lapisan dalam antar kue. Bukan untuk lapisan luar kuenya. Untuk penutup luar kue, saya menggunakan fondant. Lebih aman dengan suhu panas di luar ruangan.

Lanjutnya di bagian berikutnya ya.

posted from Bloggeroid

1 comment: