Monday, June 2, 2014

FOTO MAKANAN

Saya menyukai fotografi. Tapi saya jarang berlibur ke berbagai tempat yang memiliki alam dengan pemandangan yang sanggup membuat kita menahan napas terkagum-kagum.

Akhirnya pelampiasan saya tentu pada makanan. Meski saya sendiri minim mengunjungi tempat makan yang populer dengan hidangan yang terkenal sedap dan berpenampilan menarik.

Kembali pelampiasan saya pada mengambil gambar pada kue-kue yang saya buat sendiri. Selain untuk pemasaran Klappertaart tentunya. Sering saya tergiur dengan foto-foto makanan yang tampil dengan indah di Instagram dan Pinterest.

Sebagai pemula, tentu foto saya sejak awal berjualan Klappertaart dapat dikategorikan, ehm malu untuk mengakuinya, buruk. Saya ingat, awalnya foto Klappertaart diambil dengan menggunakan kamera dari Blackberry Curve Gemini. Tanpa lampu kilat. Bisa dikatakan remang-remang. Peralatan seadanya, tanpa aksesori pemanis yang mendukung tampilan foto. Jika dikenang sekarang rasanya sedikit memalukan. Tapi itulah awal dari proses belajar.

Awal tahun 2013 lalu, saya baru memiliki tablet. Dari merk lokal, buatan Cina. Murah meriah. Yang penting saat itu saya dapat memperluas pemasaran dengan menggunakan sistem operasi android, selain blackberry. Saat itu saya baru dapat mendaftar sebagai pengguna Instagram. Saya juga dapat aktif di Pinterest & Blogspot. Sesuatu yang saat itu tidak bisa saya akses dengan device Blackberry saya. Meski tetap saya harus menjual Blackberry saya di Maret 2013. Sedih? Tapi kesulitan keuangan membuat saya memutuskan untuk melepas Blackberry itu dan beralih sepenuhnya dengan android di tablet.

Satu yang cukup menghibur, saya dapat mengunduh aplikasi edit foto. Meski saya harus kehilangan kontak Blackberry messengger sejumlah klien.
Karena hanya menggunakan tablet murah dengan kamera pixel kecil serta tanpa lampu kilat, mau tak mau saya harus menyiasati bagaimana memaksimalkan peralatan saya ini. Untunglah saya beruntung menemukan komunitas KameraHPGw. Dari sanalah saya seakan terbangun dari tidur. Saya mulai menyadari pentingnya fotografi makanan untuk memasarkan Klappertaart buatan saya. Saya juga jadi tahu bagaimana mengatasi kekurangan kamera tablet saya dengan menggunakan peralatan murah meriah seperti penggunaan kaca pembesar untuk pengambilan gambar makanan secara makro, close up (jarak dekat).

Dari situ saya mulai tertarik lebih mendalami food photography. Saya mulai mencari buku tentang memotret makanan di berbagai toko buku. Hingga menemukan buku tentang food photography karya fotografer lokal yang aktif di Natural Cooking Club. Saya juga mulai mengumpulkan dan membeli properti penunjang foto.

Semakin mengetahui teknik pemotretan makanan. Ternyata justru membuat standar saya dalam memotret makanan menjadi lebih tinggi. Yang pada akhirnya justru memperumit keadaan. Memotret makan menjadi tak sesederhana memencet tombol klik pada Blackberry. Persiapannya mulai dari menentukan waktu terbaik untuk pemotretan, mengatur properti. Padahal kue yang saya buat misalnya baru jadi tengah malam dini hari. Sementara waktu terbaik pemotretan itu pukul 6 sampai pukul 10 pagi. Empat jam yang sangat singkat buat saya yang terlambat bangun dan masih harus menyiapkan pengemasan serta pengiriman.

Alhasil lebih sering tak sempat memotret daripada memotret hasil karya saya. (-_-)"

Akhir-akhir ini saya mengikuti kontes foto di Instagram. Dengan harapan dapat memenangkan hadiahnya untuk menyambung hidup keluarga. Eh, ternyata sudah yakin bisa menang, tak kunjung menang juga. Sedih? Pastinya!

Ngomong-ngomong sudah follow instagram KlappertaartON belum? Follow ya? Ada iklan yang lucu-lucu cukup untuk membuat ada tersenyim, selain foto yang yah mudah-mudahan bisa membuat Anda ngiler atau terinspirasi memesan kue saya. (((((terinspirasi))))) :D

Ini lho foto buat kontes dengan view ala Instagram. Bagus ga sih?




posted from Bloggeroid

No comments:

Post a Comment